Diterbitkan oleh Gagas
Media 1 Februari lalu, sama seperti novel pendahulunya, novel ini juga
menggunakan nama hewan sebagai judul. Radit masih bercerita perjalanan hidupnya
yang dibalut dengan komedi. Melalui 14 cerita pendek yang ada dalam buku ini, Raditya Dika membagikan
berbagai macam kegelisahan yang pernah dilaluinya dan apa yang ia dapatkan
melalui pengalaman-pengalaman tersebut.
Sedikit berbeda dari
novel-novelnya yang mengisahkan pengalaman di dunia percintaan, di dalam novel
ini kita akan dihadapkan dengan masalah saat proses menuju dewasa. Misalnya,
cerita tentang sahabat masa kecil, perubahannya yang kini menjadi public
figure, hingga keputusannya dulu menjadi seorang penulis.
Meskipun
memang agak lebih serius dari buku sebelumnya, kita yang sudah menjadi pembaca
Raditya Dika sejak dulu tetap bisa tertawa dari hal remeh di sepanjang
perjalanan hidup Dika. Dan lagi-lagi, kita akan merasa sedikit “tertampar”
karena kisah yang ditulis sangat related dengan kehidupan kita sendiri.