Ibuk berkisah tentang Tinah yang saat itu masih
belia. Namun suatu pagi di Pasar Batu telah mengubah hidupnya. Sim, seorang
kenek angkot, seorang playboy pasar yang berambut selalu klimis dan bersandal
jepit, hadir dalam hidup Tinah lewat sebuah tatapan mata. Keduanya menikah dan
mereka pun menjadi Ibuk dan Bapak.
Dalam pernikahan itu mereka dianugerahi lima anak. Hidup yang semakin meriah
juga semakin penuh perjuangan. Angkot yang sering rusak, rumah mungil yang
bocor di kala hujan, biaya pendidikan anak-anak yang besar dan masalah
kehidupan dihadapi Ibuk dengan tabah. Namun air matanya membuat garis-garis
hidup semakin indah.
Dari 200an halaman novel ini, Ibuk karya Iwan
Setiawan akan memberi kita pesta kehidupan yang dipimpin oleh seorang perempuan
sederhana tapi perkasa. Ibuk yang memberi napas bagi kehidupan.