Pada dasarnya dalam buku Gadis
Pantai ada lima babak besar yang menggambarkan ide dasar cerita, yaitu Gadis
Pantai meninggalkan kampung, Gadis Pantai beradaptasi di rumah Bendoro, Gadis
Pantai sebagai istri Bendoro, Gadis Pantai mengunjungi orangtuanya, dan Gadis
Pantai yang diceraikan. Novel ini memberikan gambaran mengenai situasi feodal di daerah Jawa. Buku ini juga memiliki ciri khas dari
Pramoedya Anananta Toer yang menceritakan kisah pernikahan dini dan kritik
terhadap situasi sosial. Yang membuat
Gadis Pantai lebih istimewa adalah ceritanya berdasarkan kisah
pernikahan nenek Pram sendiri.
Saya sangat mengidolakan gaya penulisan Pram pada
novel ini. Gadis Pantai memberikan
contoh yang baik saat kita berbicara tentang efektivitas. Ngga hanya saat
menggambarkan suasana, profil, dan watak, tapi Pram juga sangat efektif dalam
menulis dialog. Lewat novel ini, Pram menunjukkan dirinya adalah pengarang
sempurna, karena tidak hanya memiliki isu yang ‘besar’, tapi juga kemampuan
teknik menulis yang luarbiasa. Sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan
judul The Girl from The Coast, Novel Gadis Pantai akan mengikat anda dengan
gaya tutur Pram yang menakjubkan.